Sunday, January 27, 2013

Diskon Rp. 50.000,- untuk pembelian SOFTWARE ENSIKLOPEDI ISLAM LENGKAP

http://bit.ly/UjJYic
Diskon Rp. 50.000,- untuk pembelian SOFTWARE ENSIKLOPEDI ISLAM LENGKAP
Tinggal 1 hari lagi!!! Diskon Rp. 50.000,- untuk pembelian SOFTWARE ENSIKLOPEDI ISLAM LENGKAP. Paket software yang terdiri dari 4 disc (DVD & CD). Berisi:
1. Lebih dari 300 kitab karya ulama dunia dalam versi digital (Riyadus Shalihin, Fathul Bari, Bulughul Maram, dll).
2. Sejarah sahabat dan ulama besar dunia.
3. Software Kitab Hadits 9 Imam.
4. Kamus Al Munawwir digital 3 bahasa (Arab - Inggris - Indonesia).
5. Panduan haji (video & audio).
6. Tuntunan sholat dan berbagai doa.
7. Software belajar bahasa Arab interaktif untuk anak.

FREE ONGKIR UNTUK WILAYAH JABODETABEK & JABAR!!!!

Friday, January 25, 2013

Ketika Mas Gagah Pergi

http://bit.ly/X5i5bp
Ketika Mas Gagah Pergi
Kabarnya cerpen karya Hevy Tiana Rosa ini akan diangkat ke layar lebar. Betul ga ya?

Saturday, January 19, 2013

Garmin Forerunner 405 Review

http://bit.ly/VdW3bz
Garmin Forerunner 405 Review
Garmin Forerunner 405 gives new experience for you. Anyone who has used Garmin’s Forerunner 205 or 305 already understands the power that attaching location data to traditional measurements like distance, speed, time, calories burned, and heart rate can provide. Knowing exactly where you worked hardest, ran fastest (or most slowly), and lets you tailor your workouts to improve for specific distances, conditions, and types of terrain. It gives a complete picture of how you interact with every portion of your run.

Garmin Approach S1

http://bit.ly/13Pdel2
Garmin Approach S1
Approach S1 combines a high-sensitivity GPS receiver with a lightweight, flexible sport watch. It is ready to go right out of the box with thousands of preloaded courses covering the U.S. You can measure individual shot distances and track how far you walk on the course. Approach S1 is golf’s first full-featured sports watch and golf GPS in one.

Tuesday, January 15, 2013

Cara Menggunakan Kerudung Segi Empat

http://bit.ly/X3TwLo
Cara Menggunakan Kerudung Segi Empat
Saat searching di mbah Google tentang cara menggunakan jilbab, nemu gambar di bawah dengan judul Tutorial Jilbab Syar’i. Mungkin maksud kata “jilbab” pada gambar tersebut adalah khimar (kerudung). Ukhti fillah, mohon dibedakan ya istilah jilbab dan kerudung. Ukhti bisa melihat postingan sebelumnya mengenai perbedaan jilbab dan kerudung tutorial jilbab tips membuat jilbab segiempat mudah diatur Kerudung segi empat jilbab segi empat gambar cara menggunakan jilbab segi empat cara membuat jilbab segiempat mudah diatur saat dipakai cara memakai jilbab segi empat yang syari cara berpakaian yang syari Cara Menggunakan Kerudung Segi Empat . Oh ya, agar jilbab atau pakaian muslimah kita syar’i, yang pertama kita harus mengetahui batasan aurat wanita itu. Karena hakikat berpakaian adalah untuk menutup aurat secara sempurna. Yang kedua, tentunya kita harus mengetahui kriteria jilbab syar’i. Ukhti fillah bia melihatnya di postingan sebelumnya.

Cara memakai kerudung segi empat adalah sebagai berikut:

1. Pakai ciput ukhti dengan rapi, pastikan tidak ada rambut yang terlihat. Jika kerudung segi empat ukhti transparan, gunakan dua lapis kerudung.
2. Lipat sedikit ke bawah salah satu sudut kerudung segi empat ukhti, dan usahakan simetris agar hasilnya bagus dan rapi tutorial jilbab tips membuat jilbab segiempat mudah diatur Kerudung segi empat jilbab segi empat gambar cara menggunakan jilbab segi empat cara membuat jilbab segiempat mudah diatur saat dipakai cara memakai jilbab segi empat yang syari cara berpakaian yang syari Cara Menggunakan Kerudung Segi Empat .
3. Kerudungkan ke kepala, usahakan agar sisi kanan dan sisi kiri kerudung sama panjang supaya rapi dan mudah diatur. Yang harus ukhti perhatikan adalah panjang sisi kerudung ini harus menutupi dada.
4. Pasangkan peniti di kerudung bagian leher dekat dagu, dan disesuaikan dengan tingkat kenyamanan ukhti. Jangan terlalu kencang, dan jangan terlalu longgar.
5. Tarik bagian kanan kerudung dan sematkan pin/bros cantik di pundak. Sematkan sampai menembus ke baju supaya kerudung tetap di tempatnya.
6. Lakukan seperti hal di atas untuk bagian kiri kerudung. Atur di bawah lipatan bagian yang kanan tadi. Sematkan peniti sampai menembus baju juga.
7. Agar semakin rapi, sematkan peniti pada bagian bawah kerudung yang sudah ditumpuk. Pasang juga peniti di tempat lainnya yang dianggap perlu.
8. Dan sekarang kerudung segi empat ukhti pun sudah terpakai dengan rapi.

Semoga postingan tentang cara memakai kerudung segi empat ini bermanfaat bagi ukhti semua.

Saturday, January 12, 2013

Sitemap2

Garmin GPS Watch Sale
Sitemap2
<!-- ddsitemapgen -->

Garmin Forerunner 405 Review

http://bit.ly/11rDbHV
Garmin Forerunner 405 Review
FEATURED Garmin Forerunner 405 Wireless GPS-Enabled Sport Watch with USB ANT Stick and Heart Rate Monitor (Green)

Round 4-Level Gray Fstn, 124 X 95 Pixel Display
Accurately Tracks Distance, Pace & Calories, & Displays On Easy-To-Read Screen
Ant+Sport(Tm) Wireless Technology Automatically Transfers Workout Data To & From
Computer When Device Is Within Range
Heart Rate Monitor

Ketika Mas Gagah Pergi

http://bit.ly/11rD0Mw
Ketika Mas Gagah Pergi
<div>
<div><em>Oleh : Helvi Tyana Rosa</em></div>
Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah!

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA.

Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik, menyenangkan dan berarti banyak bagiku.

Saat memasuki usia dewasa, kami jadi semakin dekat.Kalau ada saja sedikit waktu kosong, maka kami akan menghabiskannya bersama. Jalan-jalan, nonton film atau konser musik atau sekedar bercanda dengan teman-teman. Mas Gagah yang humoris itu akan membuat lelucon-lelocon santai hingga aku dan teman-temanku tertawa terbahak. Dengan sedan putihnya ia berkeliling mengantar teman-temanku pulang usai kami latihan teater. Kadang kami mampir dan makan-makan dulu di restoran, atau bergembira ria di Dufan Ancol.

Tak ada yang tak menyukai Mas Gagah. Jangankan keluarga atau tetangga, nenek-kakek, orang tua dan adik kakak teman-temanku menyukai sosoknya.

"Kakak kamu itu keren, cute, macho dan humoris. Masih kosong nggak sih?"

"Git, gara-gara kamu bawa Mas Gagah ke rumah, sekarang orang rumahku suka membanding-bandingkan teman cowokku sama Mas Gagah lho! Gila, berabe kan?!"

"Gimana ya Git, agar Mas Gagah suka padaku?"

Dan banyak lagi lontaran-lontaran senada yang mampir ke kupingku. Aku Cuma mesem-mesem bangga.

Pernah kutanyakan pada Mas Gagah mengapa ia belum juga punya pacar. Apa jawabnya?

"Mas belum minat tuh! Kan lagi konsentrasi kuliah. Lagian kalau Mas pacaran…, banyak anggaran. Banyak juga yang patah hati! He..he..he…"Kata Mas Gagah pura-pura serius.

Mas Gagah dalam pandanganku adalah cowok ideal. Ia serba segalanya. Ia punya rancangan masa depan, tetapi tak takut menikmati hidup. Ia moderat tetapi tidak pernah meninggalkan shalat!

Itulah Mas Gagah!

Tetapi seperti yang telah kukatakan, entah mengapa beberapa bulan belakangan ini ia berubah! Drastis! Dan aku seolah tak mengenal dirinya lagi. Aku sedih. Aku kehilangan. Mas Gagah yang kubanggakan kini entah kemana…

"Mas Gagah! Mas! Mas Gagaaaaaahhh!" teriakku kesal sambil mengetuk pintu kamar Mas Gagah keras-keras. Tak ada jawaban. Padahal kata Mama, Mas Gagah ada di kamarnya. Kulihat stiker metalik di depan pintu kamar Mas Gagah. Tulisan berbahasa Arab gundul. Tak bisa kubaca. Tetapi aku bisa membaca artinya: Jangan masuk sebelum memberi salam!

"Assalaamu’alaikum!"seruku.

Pintu kamar terbuka dan kulihat senyum lembut Mas Gagah.

"Wa alaikummussalaam warohmatullahi wabarokatuh. Ada apa Gita? Kok teriak-teriak seperti itu?" tanyanya.

"Matiin kasetnya!"kataku sewot.

"Lho memangnya kenapa?"

"Gita kesel bin sebel dengerin kasetnya Mas Gagah! Memangnya kita orang Arab…, masangnya kok lagu-lagu Arab gitu!" aku cemberut.

"Ini Nasyid. Bukan sekedar nyanyian Arab tapi dzikir, Gita!"

"Bodo!"

"Lho, kamar ini kan daerah kekuasaannya Mas. Boleh Mas melakukan hal-hal yang Mas sukai dan Mas anggap baik di kamar sendiri," kata Mas Gagah sabar. "Kemarin waktu Mas pasang di ruang tamu, Gita ngambek.., Mama bingung. Jadinya ya dipasang di kamar."

"Tapi kuping Gita terganggu Mas! Lagi asyik dengerin kaset Air Supply yang baru…,eh tiba-tiba terdengar suara aneh dari kamar Mas!"

"Mas kan pasang kasetnya pelan-pelan…"

"Pokoknya kedengaran!"

"Ya, wis. Kalau begitu Mas ganti aja dengan nasyid yang bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Bagus lho!"

"Ndak, pokoknya Gita nggak mau denger!" Aku ngeloyor pergi sambil membanting pintu kamar Mas Gagah.

Heran. Aku benar-benar tak habis pikir mengapa selera musik Mas Gagah jadi begitu. Ke mana kaset-kaset Scorpion, Wham, Elton John, Queen, Eric Claptonnya?"

"Wah, ini nggak seperti itu Gita! Dengerin Scorpion atau Eric Clapton belum tentu mendatangkan manfaat, apalagi pahala. Lainlah ya dengan nasyid senandung islami. Gita mau denger? Ambil aja di kamar. Mas punya banyak kok!" begitu kata Mas Gagah.

Oala.

Sebenarnya perubahan Mas Gagah nggak Cuma itu. Banyak. Terlalu banyak malah! Meski aku cuma adik kecilnya yang baru kelas dua SMA, aku cukup jeli mengamati perubahan-perubahan itu. Walau bingung untuk mencernanya.

Di satu sisi kuakui Mas Gagah tambah alim. Shalat tepat waktu berjamaah di Mesjid, ngomongnya soal agama terus. Kalau aku iseng mengintip dari lubang kunci, ia pasti lagi ngaji atau membaca buku Islam. Dan kalau aku mampir ke kamarnya, ia dengan senang hati menguraikan isi buku yang dibacanya, atau malah menceramahiku. Ujung-ujungnya "Ayo dong Gita, lebih feminim. Kalau kamu mau pakai rok, Mas rela deh pecahin celengan buat beliin kamu rok atau baju panjang. Muslimah kan harus anggun. Coba adik manis, ngapain sih rambut ditrondolin begitu!"

Uh. Padahal dulu Mas Gagah oke-oke saja melihat penampilanku yang tomboy. Dia tahu aku cuma punya dua rok! Ya rok seragam sekolah itu saja! Mas Gagah juga tidak pernah keberatan kalau aku meminjam baju kaos atau kemejanya. Ia sendiri dulu selalu memanggilku Gito, bukan Gita! Eh sekarang pakai panggil adik manis segala!

Hal lain yang nyebelin, penampilan Mas Gagah jadi aneh. Sering juga Mama menegurnya.

"Penampilanmu kok sekarang lain Gah?"

"Lain gimana Ma?"

"Ya nggak semodis dulu. Nggak dendy lagi. Biasanya kamu kan paling sibuk sama penampilan kamu yang kayak cover boy itu…"

Mas Gagah cuma senyum. "Suka begini Ma. Bersih, rapi meski sederhana. Kelihatannya juga lebih santun."

Ya, dalam pandanganku Mas Gagah kelihatan menjadi lebih kuno, dengan kemeja lengan panjang atau baju koko yang dipadu dengan celana panjang semi baggy-nya. "Jadi mirip Pak Gino." Komentarku menyamakannya dengan supir kami. "Untung aja masih lebih ganteng."

Mas Gagah cuma tertawa. Mengacak-acak rambutku dan berlalu. Mas Gagah lebih pendiam? Itu juga kurasakan. Sekarang Mas Gagah nggak kocak seperti dulu. Kayaknya dia juga males banget ngobrol lama dan bercanda sama perempuan. Teman-temanku bertanya-tanya. Thera, peragawati sebelah rumah kebingungan.

Dan..yang paling gawat, Mas Gagah emoh salaman sama perempuan! Kupikir apa sih maunya Mas Gagah?"

"Sok kece banget sih Mas? Masak nggak mau jabatan tangan sama Tresye? Dia tuh cewek paling beken di sanggar Gita tahu?" tegurku suatu hari. "Jangan gitu dong. Sama aja nggak menghargai orang!"

"Justru karena Mas menghargai dia, makanya Mas begitu," dalihnya, lagi-lagi dengan nada yang amat sabar. "Gita lihat kan gaya orang Sunda salaman? Santun tetapi nggak sentuhan. Itu yang lebih benar!"

Huh, nggak mau salaman. Ngomong nunduk melulu…, sekarang bawa-bawa orang Sunda. Apa hubungannya?"

Mas Gagah membuka sebuah buku dan menyorongkannya kepadaku."Baca!"

Kubaca keras-keras. "Dari Aisyah ra. Demi Allah, demi Allah, demi Allah, Rasulullah Saw tidak pernah berjabatan tangan dengan wanita kecuali dengan mahromnya. Hadits Bukhori Muslim."

Mas Gagah tersenyum.

"Tapi Kyai Anwar mau salaman sama Mama. Haji Kari, Haji Toto, Ustadz Ali…," kataku.

"Bukankah Rasulullah qudwatun hasanah? Teladan terbaik?" Kata Mas Gagah sambil mengusap kepalaku. "Coba untuk mengerti ya dik manis?"

Dik manis? Coba untuk mengerti? Huh! Dan seperti biasa aku ngeloyor pergi dari kamar Mas Gagah dengan mangkel.

Menurutku Mas Gagah terlalu fanatik. Aku jadi khawatir, apa dia lagi nuntut ilmu putih? Ah, aku juga takut kalau dia terbawa orang-orang sok agamis tapi ngawur. Namun akhirnya aku tidak berani menduga demikian. Mas Gagah orangnya cerdas sekali. Jenius malah. Umurnya baru dua puluh satu tahun tetapi sudah tingkat empat di FT-UI. Dan aku yakin mata batinnya jernih dan tajam. Hanya…yaaa akhir-akhir ini dia berubah. Itu saja. Kutarik napas dalam-dalam.

"Mau kemana Gita?"

"Nonton sama temen-temen." Kataku sambil mengenakan sepatu."Habis Mas Gagah kalau diajak nonton sekarang kebanyakan nolaknya."

"Ikut Mas aja yuk!"

"Ke mana? Ke tempat yang waktu itu lagi? Ogah. Gita kayak orang bego di sana!"

Aku masih ingat jelas. Beberapa waktu lalu Mas Gagah mengajak aku ke rumah temannya. Ada pengajian. Terus pernah juga aku diajak menghadiri tablig akbar di suatu tempat. Bayangin, berapa kali aku diliatin sama cewek lain yang kebanyakan berjilbab itu. Pasalnya aku ke sana dengan memakai kemeja lengan pendek, jeans belel dan ransel kumalku. Belum lagi rambut trondol yang tidak bisa disembunyiin. Sebenarnya Mas Gagah menyuruhku memakai baju panjang dan kerudung yang biasa Mama pakai ngaji. Aku nolak sambil ngancam nggak mau ikut.

"Assalamualaikum!" terdengar suara beberapa lelaki.
Mas Gagah menjawab salam itu. Tak lama kulihat Mas Gagah dan teman-temannya di ruang tamu. Aku sudah hafal dengan teman-teman Mas Gagah. Masuk, lewat, nunduk-nunduk, nggak ngelirik aku…, persis kelakuannya Mas Gagah.

"Lewat aja nih, Gita nggak dikenalin?"tanyaku iseng.

Dulu nggak ada teman Mas Gagah yang tak akrab denganku. Tapi sekarang, Mas Gagah bahkan nggak memperkenalkan mereka padaku. Padahal teman-temannya lumayan handsome.
Mas Gagah menempelkan telunjuknya di bibir. "Ssssttt."

Seperti

Tuesday, January 8, 2013

Toko Online Busana Muslim

http://butikaini.com
Toko Online Busana Muslim
Butik Aini adalah toko online yang menyediakan Jilbab Jilbab Modern, Busana Muslim Anak Lucu, dan Busana Baju Muslim Dewasa yang elegan.