Friday, October 4, 2013

Cerita Cinta Indonesia

http://bit.ly/1aR9vFZ
Cerita Cinta Indonesia
Cerita tentang perilaku orang Indonesia tidak ada habisnya. Dulu waktu saya masih kecil, sering mendengar cerita yang formatnya seperti ini. Ada orang Indonesia dan minimal 2 orang dari negara lain. Ceritanya selalu sama, suatu perlombaan atau sejenis pamer-pameran, dan yang selalu menyebabkan lelucon selalu orang yang terakhir disebut, yaitu orang Indonesia. Tentu saja bukan karena kehebatannya, tapi karena teknologi yang terbelakangnya. Yang terakhir saya lihat beredar di facebook tentang "Handphone telapak tangan orang Amerika, telepon jempol telunjuk orang Jepang, dan faximili praktis orang Indonesia".

Dulu, saya bersikap biasa saja terhadap cerita-cerita seperti ini. Tapi kok sekarang saya suka merasa sedih ya...

Negara orang.. memang negara maju, oleh karenanya, warga negaranya mencintai negaranya. Tapi, apakah pernah coba dibalik cara pikirnya, yaitu... "<em>Mungkin, karena mencintai negaranya lah, maka negara orang bisa maju". </em>

Masuk akal toh?

Jika mencintai negaranya, maka apa yang akan diperbuat mereka?

1. Mungkin mereka akan mencintai produk dalam negeri, tidak terpesona dengan produk asing, yang tentu saja hal ini akan meningkatkan daya produksi dalam negeri.

2. Mungkin mereka akan bersungguh-sungguh membangun negaranya, mengolah tanahnya, memaksimalkan potensinya.

Dan banyak lagi perbuatan yang mereka lakukan.

Saya sungguh-sungguh senang jadi orang Indonesia. Terutama saya Muslim. Di Indonesia, saya bisa bebas berhijab dengan gaya apapun hijabnya. Bisa menjalankan ibadah dengan bebas. Bisa bercocok tanam apa saja. Untuk di rumah saya, alhamdulillah masih mendapatkan air dengan mudah. Di bulan puasa, tidak perlu menjalankan puasa dalam suhu 30 derajat C-an, dan tidak perlu pula macam-macam pakaian seperti di negara 4 musim. Di sini, pakaian adalah untuk sepanjang tahun. Di sini pula, saya bisa mendapatkan persahabatan tulus dari tetangga-tetangga sekitar rumah. Alhamdulillah...

Nah, sekarang apa yang bisa saya perbuat? Saya mungkin cuma 1 orang di antara ratusan juta orang yang seharusnya memang mencintai negeri ini. Dan yang bisa saya lakukan hanya menyentuh hati orang-orang terdekat saya, mendidik anak-anak untuk mencintai ibu pertiwi nya, tanah airnya. Cita-cita dulu untuk keliling dunia sekarang sudah hilang, yang ada, ingin terlebih dahulu mengajak mereka mengenal negerinya yang jauh lebih indah, baru kemudian negeri orang. Mudah-mudahan, negara kita bisa menjadi negara yang maju dan baik di kemudian hari di tangan mereka.

NB. Anekdot ngga lucu ala Bunda Azka

Ada 3 orang sedang liburan di sebuah pulau, yaitu orang Amerika, orang Jepang, dan orang Indonesia. Mereka sedang berkumpul bersama-sama. Tiba-tiba ada bunyi telepon, mereka bersamaan dikabarkan kematian orang tua mereka. yang Amerika dan Jepang ditelpon dari panti jompo, yg Indonesia dari rumahnya. Orang Amerika dan Jepang tampak menyesali sesaat, kemudian langsung menelepon seseorang, untuk mengurus kematian orang tua mereka, mentransfer sejumlah uang, kemudian melanjutkan liburan mereka. Toh, sudah tidak bisa berbuat apa-apa katanya. Sementara yang orang Indonesia langsung pamit, dan berangkat naik pesawat paling awal, kemudian sempat menyolatkannya, membawakan kerandanya, menggali kuburnya, kemudian mendo'akannya. The End.

Hujan Emas di negeri orang, tetap lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Rumput tetangga selalu lebih hijau, meskipun terlihat enak dan nyaman, tetap lebih nyaman rumah kita. :)

No comments:

Post a Comment